Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa
salah satu instrumen penting untuk memperbaiki kondisi bangsa saat ini
adalah pendidikan. Karena itu, pemerintah terus menggalakkan pendidikan
karakter, termasuk dalam kurikulum baru yang akan diterapkan pada Juni
2013.
"Pendidikan karakter ini penting bagi bangsa Indonesia agar tidak
kehilangan karakter. Sirkus itu adalah kasus paling sederhana hilangnya
karakter," kata Nuh saat sosialisasi Uji Publik Pengembangan Kurikulum
2013 di Alun-alun
Selatan, Yogyakarta, Sabtu (1/12/2012).
Ia mengambil contoh seekor singa yang ada di dalam sirkus. Umumnya
singa adalah hewan ganas. Namun jika menonton singa menjadi hewan jinak
yang bahkan mau mematuhi perintah manusia, maka hal tersebut memang
menarik walau dalam taraf hiburan dan lelucon saja.
"Memang lucu dan menarik. Tapi sirkus itu bukan kehidupan sejati.
Karena itu, orang atau bangsa yang kehilangan karakter itu menarik, tapi
dalam ranah lelucon," ujar Nuh.
"Sebagai bangsa Indonesia yang punya keinginan untuk bangkit,
pendidikan karakter ini wajib. Ini dapat juga dibangun melalui budaya,"
imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa kurikulum baru pengganti Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ini mengedepankan seimbangnya soft skill dan
hard skill untuk mewujudkan pendidikan karakter bagi generasi muda. Ia
menegaskan bahwa pendidikan karakter ini dapat berhasil jika dimulai
sejak dini.
"Harus dari bangku dasar. Contohnya saja jujur. Kalau anak-anak ini
dari kecil sudah ditanamkan kejujuran, maka karakter bangsa yang
terbangun akan seperti itu, dan kasus korupsi tidak seperti sekarang
ini," tandasnya. (MJ-Kompas.Com)
Home »
» Pendidikan Karakter, Agar Bangsa Indonesia Tak seperti Sirkus
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !